Gelombang

Getaran yang merambat yang membawa energi.

Astronomi

Cabang ilmu fisika yang mempelajari luar angkasa.

Fisika

Fisika itu asyik, fisika itu menyenangkan.

Modern Physics

Cabang ilmu fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik.

Selasa, 29 Oktober 2024

BERBAGI DAN KOLABORASI

 Kolaborasi Digital dengan Sahabat Teknologi Jambi: Menghubungkan Pendidikan dengan Teknologi di Era Digital



Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, saya berkesempatan berkolaborasi dengan Sahabat Teknologi Jambi dalam sebuah acara daring yang dipandu oleh Duta Teknologi Jambi, Pak Rahmat, sebagai keynote speaker. Bersama saya, hadir pula Ibu Liza Rezeki yang membawa pengalaman dan wawasannya dalam pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para pendidik dalam memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang inovatif.


Dalam sesi ini, kami berbagi ide dan praktik terbaik terkait penerapan teknologi di kelas, mulai dari penggunaan media interaktif hingga strategi mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran. Saya juga berkesempatan memperkenalkan model pembelajaran RENGAT berbasis TIK yang telah saya kembangkan pada materi Zat dan Perubahannya, mengajak peserta untuk mengeksplorasi konsep pembelajaran yang lebih kontekstual dan interaktif.

Diskusi berjalan dinamis, di mana para peserta turut aktif bertanya mengenai cara-cara praktis dalam penerapan teknologi di kelas mereka. Kami berharap, kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi para guru di Jambi untuk semakin percaya diri mengimplementasikan teknologi dalam pendidikan dan terus berinovasi.

BERBAGI DAN KOLABORASI

 Praktik Baik di Kombel SKANSA Rengat: Integrasi Teknologi dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran



Pada Jumat, 25 Oktober 2024, saya berkesempatan berbagi praktik baik secara tatap muka di Kombel SKANSA Rengat. Acara ini dihadiri oleh guru-guru SMK Negeri 1 Rengat yang antusias untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai integrasi teknologi dan kearifan lokal dalam pembelajaran. Keynote speaker dalam acara ini adalah Kepala SMK Negeri 1 Rengat, Ibu Zuriati, M.Pd., yang memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan dan kontekstual.




Dalam sesi ini, saya mempresentasikan model pembelajaran RENGAT berbasis TIK pada materi Zat dan Perubahannya yang terintegrasi kearifan lokal. Model RENGAT, yang mencakup Riset kearifan lokal, Eksplorasi teknologi, Nilai budaya, Generasi proyek, Analisis dan refleksi, serta Tindak lanjut, memberikan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan mendalam. Saya menjelaskan bagaimana siswa diajak memahami konsep sains melalui proses pembuatan tape ketan dengan pewarna alami daun katuk, didukung oleh media interaktif yang mempermudah pemahaman mereka.

Acara berlangsung dengan penuh diskusi dan semangat kolaborasi. Para peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab, di mana mereka bertanya mengenai strategi pelaksanaan model RENGAT di kelas, pemanfaatan teknologi untuk menguatkan keterlibatan siswa, serta cara memanfaatkan sumber daya lokal untuk memperkaya pembelajaran.



Dengan dukungan dari Ibu Zuriati dan antusiasme rekan-rekan guru, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik dalam menghadirkan inovasi di ruang kelas. Semoga praktik baik ini dapat terus dikembangkan dan memberi dampak positif bagi pendidikan di SMK Negeri 1 Rengat dan sekitarnya.


lampiran : ABSEN


BERBAGI DAN KOLABORASI

 Kolaborasi Inspiratif dengan Sahabat Teknologi Riau 2024: Meningkatkan Literasi Digital melalui Sesi Tatap Maya



Pada Kamis, 24 Oktober 2024, saya berkesempatan berkolaborasi secara tatap maya bersama Sahabat Teknologi Riau 2024. Acara ini mempertemukan para pendidik dan praktisi teknologi untuk berbagi ilmu dan inspirasi dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi di Riau. Hadir sebagai pembicara utama lima tokoh inspiratif: Bu Indah, Bu Alma Fauzia, Bu Atika, Bu Selly, dan Bu Tri, yang masing-masing membawa topik dan pengalaman uniknya dalam mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan.

Pada kesempatan ini, saya juga berbagi praktik baik dengan judul Penerapan Model Pembelajaran RENGAT Berbasis TIK pada Materi Zat dan Perubahannya Terintegrasi Kearifan Lokal. Melalui model RENGAT yang mencakup Riset kearifan lokal, Eksplorasi teknologi, Nilai budaya, Generasi proyek, Analisis dan refleksi, serta Tindak lanjut, saya menyoroti bagaimana pembelajaran sains dapat lebih kontekstual dan bermakna dengan sentuhan budaya lokal, seperti dalam proses pembuatan tape ketan menggunakan pewarna alami daun katuk. Pemanfaatan teknologi melalui media interaktif memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan mendalam, sekaligus memperkuat identitas budaya mereka.



Acara ini dihadiri oleh banyak peserta daring yang antusias, dan suasana pun menjadi semakin hidup. Selain penyampaian materi dari setiap pembicara, sesi tanya jawab menjadi momen yang paling dinanti. Diskusi berlangsung seru dan interaktif, di mana peserta bisa langsung berkomunikasi dengan para pembicara, bertanya seputar penerapan teknologi di kelas, tantangan yang dihadapi, hingga tips praktis untuk mengoptimalkan pembelajaran berbasis TIK.

Kolaborasi ini menjadi momen berharga untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman demi meningkatkan literasi digital dalam pendidikan. Saya sangat terinspirasi oleh semangat para sahabat teknologi yang berkomitmen menghadirkan pembelajaran inovatif bagi siswa dan menantikan kesempatan untuk terus berkolaborasi di masa depan.

LAMPIRAN:

materi : Materi Praktik Baik

absensi : Kehadiran

Kamis, 04 Juni 2020

Workshop SAGUSABLOG Lanjutan

        SAGUSABLOG merupakan singkatan dari satu guru satu blog. Kegiatan ini diharapkan masing-masing guru memiliki blog sebagai salah satu media pembelajaran yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru indonesia (IGI). Sagusablog membagi kegiatan workshopnya menjadi dua, yaitu sagusablog dasar dan lanjutan. 

BERBAGI DAN KOLABORASI

BEST PRACTICE
MGMP PROJEK IPAS SMK SE-KABUPATEN INDRAGIRI HULU


Berbagi Inspirasi di MGMP IPAS: Model Pembelajaran RENGAT Berbasis TIK untuk Zat dan Perubahannya dengan Sentuhan Kearifan Lokal

Pada tanggal 17 Oktober 2024, saya berkesempatan berbagi pengalaman dalam MGMP Proyek IPAS SMK Kabupaten Indragiri Hulu. Saya mengangkat tema "Penerapan Model Pembelajaran RENGAT Berbasis TIK pada Materi Zat dan Perubahannya Terintegrasi Kearifan Lokal" – sebuah konsep yang tidak hanya mengedepankan teknologi dalam pendidikan, tetapi juga merangkul kearifan lokal yang kaya.

Model pembelajaran RENGAT, yang merupakan singkatan dari Riset kearifan lokal, Eksplorasi teknologi, Nilai budaya, Generasi proyek, Analisis dan refleksi, Tindak lanjut, saya rancang untuk menjembatani siswa dengan ilmu pengetahuan melalui eksplorasi budaya lokal. Materi "Zat dan Perubahannya" menjadi lebih hidup ketika siswa memahami konsep sains melalui proses pembuatan tape ketan dengan pewarna alami dari daun katuk, yang saya integrasikan dalam media interaktif yang dibuat dengan Articulate Storyline.







Dalam sesi ini, saya berbagi praktik baik tentang bagaimana model RENGAT membawa pembelajaran sains menjadi lebih kontekstual, relevan, dan bermakna. Dengan adanya teknologi, pembelajaran ini tidak hanya bersifat tekstual tetapi juga visual dan interaktif, memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan mendalam. Kehadiran kearifan lokal dalam pembelajaran ini memperkuat identitas budaya siswa, membuat mereka lebih terhubung dengan materi yang diajarkan.

Saya sangat mengapresiasi antusiasme rekan-rekan di MGMP Proyek IPAS. Banyak dari mereka melihat potensi model pembelajaran ini untuk dikembangkan lebih jauh di kelas mereka. Harapan saya, praktik baik ini menjadi inspirasi bagi pendidik lain untuk terus berinovasi, menjadikan teknologi sebagai sarana penghubung antar-generasi, dan mengangkat kearifan lokal sebagai kekayaan yang tak ternilai dalam dunia pendidikan.


VLOG LEVEL 4 PEMBATIK: Penerapan Model Pembelajaran RENGAT Berbasis TIK pada Materi Zat dan Perubahannya Terintegrasi Kearifan Lokal


VLOG LEVEL 4 PEMBATIK:
Penerapan Model Pembelajaran RENGAT Berbasis TIK pada Materi Zat dan Perubahannya Terintegrasi Kearifan Lokal

Menerapkan Model Pembelajaran "RENGAT" Berbasis TIK pada Materi Zat dan Perubahannya: Praktik Baik yang Menginspirasi

Dalam dunia pendidikan, mengembangkan model pembelajaran yang interaktif, relevan, dan dekat dengan kehidupan siswa adalah tantangan yang selalu menginspirasi. Melalui vlog terbaru saya, saya ingin berbagi praktik baik penerapan model pembelajaran "RENGAT" yang berbasis TIK, khususnya pada materi "Zat dan Perubahannya." Model RENGAT, sebuah akronim yang melibatkan pendekatan Riset kearifan lokal, Eksplorasi teknologi, Nilai budaya, Generasi proyek, Analisis dan refleksi, serta Tindak lanjut, dikembangkan untuk mendukung pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa.

Pada materi ini, saya mengajak siswa untuk memahami konsep zat dan perubahannya melalui praktik lokal yang ada di Indragiri Hulu, yaitu pembuatan tape ketan dengan pewarna alami dari daun katuk. Praktik ini tidak hanya menjelaskan konsep kimia secara nyata, tetapi juga mengenalkan kearifan lokal kepada siswa, memperkaya pemahaman mereka tentang bagaimana sains terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Saya memanfaatkan Articulate Storyline untuk membuat media pembelajaran interaktif yang tidak hanya berisi materi dan kuis, tetapi juga menampilkan visualisasi proses pembuatan tape ketan sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih mudah dan menarik.

Mengapa model RENGAT? Karena saya percaya bahwa dengan menggabungkan riset, teknologi, dan nilai budaya lokal, siswa dapat belajar lebih mendalam. Melalui proyek ini, saya juga memberikan ruang bagi mereka untuk bereksperimen dan mengeksplorasi dengan panduan teknologi, hingga akhirnya mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka melalui analisis dan refleksi hasil pembelajaran.

Mari saksikan vlog saya dan bersama-sama kita lihat bagaimana model pembelajaran RENGAT ini membantu menghidupkan pembelajaran berbasis TIK dan kearifan lokal. 


Model pembelajaran 'RENGAT' yang saya terapkan mendukung prinsip ini dengan memadukan beberapa elemen penting, yaitu:

  1. Riset kearifan lokal (R) – Tujuan: Siswa melakukan penelitian tentang zat atau perubahan zat yang terhubung dengan kearifan lokal di Indragiri Hulu.

  2. Eksplorasi teknologi (E)– Tujuan: Siswa menggunakan teknologi untuk memperdalam pemahaman tentang proses perubahan zat.

  3. Nilai budaya (N)– Tujuan: Mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran sains.

  4. Generasi proyek (G)– Tujuan: Siswa menghasilkan proyek kolaboratif yang menggabungkan riset mereka.

  5. Analisis dan refleksi (A)– Tujuan: Menganalisis hasil riset dan praktik dengan refleksi terhadap pengetahuan yang diperoleh.

  6. Tindak lanjut (T)– Tujuan: Mengembangkan solusi kreatif untuk menjaga keberlanjutan kearifan lokal dengan teknologi.


Dengan harapan, semoga praktik baik ini menjadi inspirasi bagi para pendidik dalam mengembangkan metode pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan konsep sains, tetapi juga mendekatkan siswa pada warisan budaya daerah mereka.

PEMBELAJARAN JARAK JAUH MASA PENDEMI

SAAT wabah COVID-19 ini muncul seluruh aktivitas manusia dibatasi, termasuk kegiatan